Yunita Saputri
Perkenalkan nama saya Yunita Ayu Hartono Saputri. Saya adalah anak kedua dari 3 bersaudara. Saya lahir di kota Malang pada 7 Juni 1994. Dan sekarang saya telah berusia 16 tahun. Saya bertempat tinggal di JL. Sumpil 1B No.3 Blimbing-Malang.
Saya berasal dari keluarga yang sederhana. Ibu saya adalah seorang guru PNS. Selain seorang guru, ibu saya juga mempunyai berbagai jenis usaha seperti perkebunan, angkotan dan lain-lain. Sambil mengajar beliau juga melanjutkan pendidikan S1 di Univesitas Negeri Malang jurusan seni rupa. Kakak perempuan saya kini sedang menjalani semester 5nya di Universitas Negeri Malang juga, fakultas teknik jurusan tata boga. Sedangkan adik saya bersekolah di Mts Khadijah Malang kelas VIII. Saya tidak bisa menceritakan tentang keadaan ayah saya. Ini di karenakan kedua orang tua saya telah bercerai. Mereka bercerai ketika saya berusia 3 tahun. Saya tinggal bersama ibu saya dan jarang bahkan sudah tidak pernah bertemu dengan ayah saya.
Saya mengawali pendidikan saya di TK Muslimat NU, kemudian berlanjut di SDN Saptorenggo VI. Ketika SD saya sering berpindah-pindah sekolah, hal ini disebabkan karena saya juga berpindah-pindah tempat tinggal dari rumah ayah ke rumah ibu. Dari SDN Saptorenggo VI saya pindah di SDN Purwodadi, tapi tidak begitu lama saya kembali lagi ke SDN Saptorenggo VI. Yang terakhir akhirnya saya memutuskan untuk seterusnya tinggal bersama ibu dan bersekolah di SD Muhammadiyah 8 KH. Mas Mansur. Di sekolah itulah saya menamatkan pendidikan sekolah dasar saya. Selanjutnya saya meneruskan pendidikan saya di SMP Negeri Malang. Ketika menempuh pendidikan di SMP, saya mengalami banyak kenangan. Disitulah saya belajar menjadi lebih dewasa dan belajar menangani masalah saya, baik masaah keluarga, masalah belajar dan masalah pergaulan saya. Saya belajar mengurangi keegoisan saya dan lebih brhati-hati dalam bergaul terutama pergaulan dengan lawan jenis saya. Sekarang saya melanjutkan pendidikan saya di SMKN 4 Malang jurusan multimedia. Saya masuk di sekolah ini di karenakan dorongan dari kedua orang tua. Tetapi bukan berarati saya tidak berminat masuk sekolah itu. Saya juga sangat berminat pada sekolah itu, karena sekolah itu mengajari tentang perkomputeran. Saya bisa belajar mendesain melalui komputer, audiovisualisasi, broadcasting dan lain-lain. Menurut saya multimedia adalah jurusan yang menjamin untuk ke depannya. Selulusnya dari SMKN 4 Malang saya bercita-cita melanjutkan pendidikan di Universitas Negeri Malang jurusan disconfis (semoga tulisannya benar). Universitas yang sama dengan kakak dan ibu saya. Jurusan yang ingin saya tuju adalah saran dari kakak saya. Saya berhrap dapat masuk perguruan tinggi itu dengan jalur PMDK dan mengambil jurusan kependidikan karena saya ingin menjadi guru.
Ketika SMP saya jarang atau mungkin tidak pernah meraih prestasi. Di SMP saya hanya pernah menampilkan skill saya di bidang kesenian yaitu modern dance dan bernyanyi. Itupun hanya ketika pentas seni kelas. Namun ketika SD saya sering mendapatkan penghrgaan, antara lain rangking 1 di kelas, juara I, juara II dan juara harapan lomba baca puisi, juara III lomba cerdas cermat agama, juara 1 pidato Bahasa Inggris dan piagam penghargaan lomba menulis surat kepada walikota. Ketika SD bisa dibilang saya membanggakan, dari kelas I sampai kelas VI saya selalu berada di rangking 3 besar di kelas. Awalnya dulu saya dilema, harus meneruskan bakat saya di bidang seni atau sastra, karena saya juga senang dengan pelajaran berbahasa. Karena semakin lama teknologi semakin canggih dan banyaknya pesaing untuk bisa menjadi PNS pada kedua jurusan tersebut, maka saya memilih untuk menggeluti bidang perkomputeran ini. Saya juga mendapatkan fasilitas di bidang yang kini saya geluti. Saya akan memanfaatkan fasilitas dari ibu saya itu dengan baik.
Selain di bidang pendidikan atau duniawi, saya juga tidak mau rugi dalam beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Saya selalu mendatangi dan mengikuti pngajian-pengajian. Itu bertujuan untuk menambah imtaq saya. Saya ingin menjadi orang yang untung di dunia dan akhirat. Ini dalah ajaran dari ibu saya. Ibu saya adalah spirit saya. Saya bercita-cita untuk bisa menjadi seperti beliau. Menjadi wanita yang tegar, beragam kuat, berpendidika tinggi dan disegani oleh orang sekitarnya karena kebaikaannya, kedermawanan dan keramahannya.
Sekian cerita dari saya tentang diri saya. Saya harap ini juga bisa menjadi motivasi untuk pembaca.